Kamis, 23 September 2010

Tiga Cara Pandang Orang Tentang Shalat

Bismillaahir-rahmaanir-rahim
“Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.” (S. Al-‘Ankabut:45)

Dalil yang mewajibkan shalat banyak sekali, baik dalam Al-Qur’an maupun dalam Al-Hadist. Itu menunjukan betapa pentingnya ibadah ini.

Saya melihat tiga cara pandang orang tentang shalat.

Golongan pertama, memandang shalat sebagai beban. Hukum shalat yaitu wajib yang berarti dikerjakan mendapat pahala, ditinggalkan mendapat dosa. Sesuatu yang wajib cenderung menjadi beban bagi orang-orang yang belum sadar akan pentingnya kewajiban itu sendiri. Membayar pajak adalah kewajiban, namun justru menjadi beban bagi orang yang belum sadar mengenai pentingnya pajak demi kepentingan bersama. Ketika adzan berkumandang orang-orang yang memandang shalat sebagai beban biasanya menjadi tidak tenang dan gelisah.

Golongan kedua, memandang shalat sebagai kewajiban semata. Orang melakukan shalat tetapi hanya sebagai penggugur kewajiban itu sendiri. Cara berpikirnya adalah “yang penting kewajiban sudah dilaksanakan, jadi tidak mendapat dosa”. Berwudhu, melaksanakan shalat (niat, gerakan dan bacaan-bacaan shalat), berdoa, kemudian selesai.

Golongan ketiga, memandang shalat sebagai hobby atau yang selalu ditunggu-tunggu. Orang melakukan shalat karena sadar bahwa dirinya membutuhkan shalat. Dirinya melakukan shalat dengan gembira dan antusias. Ibarat, bertemu pacar tersayang saja senangnya bukan main, apalagi kalau menghadap Yang Maha Penyayang, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Baik, yaitu Allah SWT. Orang-orang ini selalu menunggu-nunggu datangnya panggilan Allah SWT, selalu butuh untuk menghadap dan mengadu kepada Yang Maha Melihat dan Maha Mendengar. Selalu memakai pakaian yang terbaik saat menghadapnya, ingin memahami arti dan memaknai setiap bacaan yang diucapkan dalam shalat. Orang-orang inilah yang sadar betul bahwa dialah yang butuh Allah SWT. Makhluk yang membutuhkan Tuhannya.

Kita termasuk golongan yang mana? Semoga hidayah Allah selalu menyirami hati kita. Amin.

Artikel Terkait



1 komentar: