Pikun itu wajar dialami oleh orang tua atau kakek nenek. Tetapi merupakan hal yang tragis apabila seusiaku mengalaminya. Salah seorang teman baikku cukup “berbakat” dalam hal ini. “Bakat” lupanya sudah kronis. Mencari kunci motor sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Itu sudah biasa. Yang luar biasa adalah kisahnya pada suatu malam. Mau dengar tidak? Tak usahlah. Kasihan dia bisa malu sama kalian. Tetapi baiklah kalau kalian memaksa. Aku ceritakan singkat saja. Tapi rahasiakan ya? Baiklah aku mulai bercerita.
Malam itu suasana kontrakan riuh ramai cenderung berisik. Kunci garasi kontrakan hilang atau lebih tepatnya lupa ditaruh di mana. Akhirnya kamar demi kamar “digeledah” satu persatu layaknya penggerebegan satpol PP di kamar-kamar hotel di waktu bulan Ramadhan. Satuan Khusus Pencari Kunci (SKPK) pun dikerahkan dalam aksi itu. Satu jam aksi berlangsung tetapi tidak membuahkan hasil. Saling tuding terjadi dan suasana semakin panas. Satu persatu menjelaskan alibinya dan merasa bukanlah orang terkhir yang membuka dan menutup garasi. Petrix, si kronis ini pun bercerita kapan dia terakhir keluar masuk garasi. Namun semua curiga kalau petrix lupa menaruh kunci garasi. Dengan berapi-api petrix menepis semua anggapan teman-teman, dengan sangat yakin. Akupun sedikit lebih percaya bahwa kali ini bukan dia yang lupa menaruh kunci garasi. “Tetapi siapa?” aku bertanya dalam hati. Hingga akhirnya teman-teman kontrakan menyerah dan menghentikan aksi pencarian kunci garasi tersebut. Mereka memutuskan sepeda motor dimasukan ke dalam rumah saja.
Handphoneku berdering… kring.. kring.. kring… dala layar handphone terlihat tulisan petrix memanggil. Aku angkat.
“Hallo, bro lagi dimana?”
“Di kontrakan Trix, ada apa?” jawabku dan kembali bertanya.
“Bisa minta tolong nggak? Tolong ke sini di pom bensin Pamsangan. Aku kehabisan bensin, mau ngisi bensin tapi dompetku lupa ketinggalan. Kalau nggak salah tadi sebelum berangkat aku ke kamar mandi dulu, mungkin di kamar mandi. Kalau tidak ada tolong cari di kamarku” kata petrix.
“Oke nanti aku ke situ. Tunggu ya.”
Dua puluh menit kemudian aku sampai di pom bensin tersebut. Petrix lega melihatku datang. Saat akan mengisi bensin, dia menemukan kunci garasi kontrakan. Kunci garasi kontrakan ada dalam jok motor petrix.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar