Kamis, 15 Maret 2012

ENTREPRENEUR Bagian III


Engkau sarjana muda, resah mencari kerja. Tak berguna ijasahmu.

Sepenggal lirik lagu iwan fals tersebut aku kutip. Semalam mendengarkan lagu ini. Sambil terpejam aku hanyut dalam setiap lirik yang dibuat iwan fals. Sungguh sangat mengharukan.  Aku membayangkan seorang sarjana muda berjalan ke sana kemari disiram terik matahari, masuk kantor dan keluar kantor. Kubayangkan betapa payah dirinya mencari pekerjaan.

Jaman sekarang sudah lebih canggih. Selain sudah banyaknya iklan lowongan pekerjaan di koran, seseorang juga tinggal duduk manis depan komputer dan mengakses internet untuk mencari lowongan pekerjaan, kemudian mereka tinggal mengirimkan surat lamaran dan persyaratan via pos. Bahkan lebih praktis lagi dengan hanya mengirimkan softcopy lamaran dan persyaratan via email. Sekarang sudah lebih "nyaman".

Tetapi dalam kenyamanan itu ada harga yang harus dibayar. Kemudahan mengakses lowongan itu sendiri justru menjelma menjadi seperti jaring bagi lulusan sarjana. Lowongan di mana-mana itu seperti menjadi daya tarik tersendiri bagi para lulusan tersebut. Tinggal pilih yang mana, ada ratusan bahkan ribuan lowongan. Sebar lamaran dan menunggu nasib menjemput. Semakin sempit saja ruang untuk jiwa entrepreneur mereka, bahkan mungkin sama sekali sudah hilang. "Buat apa susah-susah merintis usaha", seperti itu yang dipikirkan.

Kalau sudah begini, bisa dibayangkan bagaimana jadinya sepuluh atau dua puluh tahun mendatang. Jumlah lulusan yang tidak pernah berhenti membengkak, sementara lowongan pekerjaan terus turun seiring dengan turunnya gairah usaha. Lebih bahaya lagi jika justru semakin banyak orang-orang asing yang menjadi bos dan kita yang bekerja untuk mereka. Kita menjadi budak di rumah sendiri.

Tentunya tidak semua orang punya jiwa enterpreneur dan tidak mungkin dipaksakan untuk harus membuka usaha. Tetapi akan lebih baik jika ada keseimbangan di antara keduanya. Yang punya jiwa entrepreneur ya jangan takut untuk merintis usaha, dan yang yakin dengan kemampuan dirinya sendiri sebagai seorang profesional ya bekerja sesuai bidangnya. Dengan keseimbangan seperti ini tentunya akan jauh lebih baik.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar