Selasa, 30 Oktober 2012

dari DUKA CITA dengan CITA-CITA menjadi SUKA CITA


GANTUNGKAN CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT.
Bukan aku yang bilang begitu. Itu kata Bung Karno. Seorang bapak bangsa kita yang sangat kesohor di seluruh dunia. Bung Karno memilih kata langit. Sesuatu yang sangat tinggi dan merupakan titik tertinggi dari dunia. Langit yang beliau pilih, bukan awan, bukan pula gunung, apalagi atap rumah. Itu artinya adalah letakan cita-cita kita di titik tertinggi potensi dan keinginan kita. Yang menyedihkan adalah banyak orang-orang yang untuk sekedar bercita-cita saja dia takut. Jika Bung Karno menyuruh bercita-cita setinggi langit, menetapkan cita-cita setinggi atap rumahpun dia tidak berani.
Dia bilang, "Nggak usah muluk-muluk, kalau nggak kesampaian nanti bisa gila". Padahal apa kalian pernah lihat orang gila karena gagal menggapai cita-citanya?
Terus dia bilang, "Ah, akukan hanya anak orang miskin. Mana mungkin bisa jadi presiden?" padahal mantan perdana menteri Australia Kevin Rudd adalah seorang anak petani.
Mereka terjebak dalam logikanya. Padahal cita-cita adalah sebuah keinginan hati. Buah dari imajinasi. Menurut Albert Einstein, “Logika akan membawa anda dari titik A ke titik B. Tetapi imajinasi akan membawa anda ke manapun.” Jadi janganlah terperangkap dengan logika dan fakta diri kita sendiri yang hanya akan membatasi kita dalam bercita-cita. Terlahir dengan penuh keterbatasan itu bukanlah pilihan kita, tetapi kita berhak memilih apakah nantinya kita menjadi orang sukses atau orang gagal. Tidak ada yang tidak mungkin selama kita masih menjadi makhluk Tuhan. Karena Tuhanlah yang menjadikan segalanya menjadi mungkin, kita hanya perlu meminta sambil terus berusaha.

Chairul Tanjung (CT) bercita-cita menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara adidaya bersama Amerika dan China di tahun 2030. Gila bukan? Di tengah kondisi negara kita saat ini CT memiliki impian yang tidak tanggung-tanggung, bahkan sebagian besar orang pasti menganggapnya sebagai khayalan semata. Tapi ya itulah CT. Salah satu orang tersukses dan terkaya Indonesia itu selalu optimis dalam mewujudkan cita-citanya.

Pada hari sumpah pemuda inilah sebuah momen yang baik bagi kita untuk bercita-cita dan berusaha menggapainya. Kita harus bangkit dan terus berlari. Kita berhenti berlari bukan karena lelah, tetapi apabila kita telah mencapai garis finish. Pemuda Indonesia selain harus bercita-cita juga harus memiliki tiga kecerdasan. Yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Intelek saja tetapi buruk dari segi emosi maka akan mudah terprovokasi dan membuat kekacauan. Cerdas intelektual dan emosional saja tetapi buruk dalam spiritual maka akan mudah berbuat tidak benar dan tergerus budaya korupsi. Cerdas spiritual saja tetapi buruk dalam intelektual dan emosional maka hampir bisa dipastikan akan mengalami kecacatan dalam ekonomi dan menjadi beban bagi umat dan bangsa.
Jadi ketiga unsur tadi harus dimiliki secara mutlak agar dapat membawa bangsa ini menjadi lebih baik. Mari para pemuda, bercita-citalah dan asah terus kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual kita.

SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA.
Ditulis pada 28 oktober 2012.

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar